Komersialisasi Media

Menurut  Eoin Devereux (2005) media massa  adalah :
1.wadahberkomunikasi antara sender dengan receiver
2.Sebuah industri atau organisasi
3.Merupakan institusi yang memproduksi teks sebagai komoditas
4.Agen perubahan sosial dan global
5.Agen sosialisasi dan menjadi sumber yang sangat kuat dalam mengkonstruk kebermaknaan sosial (social meaning)

     
KEPEMILIKAN MEDIA (PEMILIK MODAL)
Berkaitan dengan 5 hal di atas, kita akan melihat media massa (khususnya televisi) sebagai industri dan institusi yang memproduksi komoditas
Karena media adalah industri yang menghasilkan komoditas maka unsur komersial menjadi menonjol
Komersialisasi adalah Implikasi dari revolusi  media  yang mendorong media dengan visi ekonomi
Hal ini wajar mengingat inovasi media komunikasi memang disemangati oleh jiwa kapitalisme
Hal ini nampak dari posisi modal (kapital) yang menjadi penentu bagi teknologi.
 -Pihak yang menentukan proses komunikasi dari peliputan informasi, pengemasan informasi, hingga pemasaran informasi adalah PEMILIK MODAL, kondisi ini mau tidak mau mempengaruhi visi media
 -Posisi redaksional dalam organisasi komunikasi (sering disebut gate-keeper) menjadi sangat lemah
 -Boleh jadi idealisme media sangat bergantung pada pemilik modal, karena bentuk jurnalisme yang dikemas difokuskan dalam rangka menyiasati kesempatan pasar
  -Survei terhadap audience dalam rangka agenda setting juga berorientasi kenaikan oplag (tiras) 
-Keberhasilan media diukur dari oplag (media cetak) atau rating (media penyiaran) 
- Oplah dan Rating adalah ukuran ekonomi bukan tolok ukur kualitas content media
  -Kebijaksanaan politik juga bisa menimbulkan iklim kurang sehat terhadap isi media apabila ada intervensi politik dalam kegitan komunikasi massa 
-Jadi dominasi pemilik modal (Dominasi Ekonomi)   mengakibatkan orientasi komersial 
-Dominasi politik menimbulkan pemasungan terhadap kebebasan pers, secara akumulatif akan mempersempit ruang gerak jurnalisme
 Apabila dua kekuatan dominasi tersebut sama kuatnya akibatnya :
1. Isi media berkisar padaissuedaripada masalah yang lebih penting tetapi tabu karena bertentangan dengan elit penguasa (padahal pada wilayah inilah masalah yang substansi berada).
  Apabila pers melanggar bisa dianggap melakukantrial by the press
2. Isi media lainnya sebagai cara media untuk tetap eksis adalah dengan merangsang selera rendah masyarakat, seperti menyajikan unsur-unsur seksual, gosip, kekerasan dll
 

KONGLOMERASI MEDIA DI INDONESIA
Orientasi komersil media bisa disebabkan karena persaingan yang ketat, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh kepemilikan media yang berpusat pada segelintir orang/kelompok
Kepemilikan media pada segelintir orang  akan mengarah pada konglomerasi media
Apakah media di Indonesia sudah mengarah pada konglomerasi media? Apa efek negatif dari konglomerasi media ?

 CONTOH KONGLOMERASI DI INDONESIA (TELEVISI)
MNC Group : RCTI, Global TV dan MNC TV (TPI), Koran Sindo, Radio dangdut TPI, MNC Sport, Trijaya (Sindo FM), Global Radio, Okezone.com. Sun TV, Indovision, Sindo TV, Majalah Trust, Majalah High n Teen (MNC Life, Blitz Megaplex)
VIVA Group : TVONE, ANTV dan VIVANews.Com (milik Bakrie Group)

CONTOH KONGLOMERASI DI INDONESIA (SURAT KABAR)
 Gramedia Group : Kompas Group (koran2 tersebar di berbagai daerah seluruh  Indonesia dengan label Tribun, misal Tribun Pekanbaru), Tabloid Bola, Tabloid Nova, Kompas.com, Kompas TV, Warta Kota 
Kepemilikan di luar media : Grafiti Pers, Elek Media Komputindo, Jaringan Toko Buku Gramedia, Trimedia Bookstrore, Hotel Santika, Hotel Amaris, ELTI, UMN

 KONGLOMERASI DAN DIVERSITY
 Dalam konteks diversity masyarakat dan media di Indonesia, UU Penyiaran Indonesia No.32/2002 lahir atas dasar 3 prinsip :
  1. Prinsip keterbukaan akses,partisipasi,   serta perlindungan dan kontrol publik
  2. Prinsip keberagaman kepemilikan   (diversity   of ownership)
  3. Prinsip keberagaman isi (diversity of   content)

P H O T O G R A P H Y

Dosen : Didiet Anindita

(gambar diambil dari sumber lain)



Photography berasal dari kata Yunani yaitu "photos"  yang berarti Cahaya dan "Grafo”  adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya . Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.




-  Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.

bukaan lensa saat tombol shutter dipencet

Selain foto colorfull, foto hitam putih pun tidak kalah menariknya, foto hitam putih biasanya akan lebih terlihat teksturnya apabila masing-masing unsur didalamnya sangat kuat. Seperti :
-          Warna Hitam
-          Warna Putih
-          Warna Abu

foto hitam putih


   

Resolusi adalah jumlah piksel atau picture element yang tersusun dalam sebuah gambar digital. Resolusi ditentukan dengan jumlah dan kumpulan piksel yang membentuk gambar foto. Kuantitas dot atau titik dalam bidang gambar sangat menentukan kualitas gambar . Piksel adalah dimensi gambar terkecil dalam bentuk digital. Resolusi merupakan salah satu faktor penentu kualitas gambar digital. Sebab resolusi berbanding lurus dengan kualitas gambar. Semakin tinggi resolusi, semakin bagus kualitas gambar. Sebaliknya, semakin rendah resolusi, semakin rendah kualitas gambar. Tapi, resolusi bukan satu-satunya penentu kualitas.
Resolusi memiliki heriditas pengertian yang maknanya mengacu pada optik dan spasial. Misalnya, resolusi gambar, resolusi interpolasi, spasial, dan resolusi optik. Resolusi interpolasi adalah nilai resolusi yang ditentukan melalui pembesaran grafis dengan menggunakan perhitungan alogaritma.

Resolusi optik adalah kemampuan optik untuk memisahkan tiap bagian objek dalam garis per millimeter. Resolusi optik dan kepadatan piksel menyusun sebuah gambar digital

Rosulusi spasial adalah jumlah kolom mendatar piksel dikali jumlah kolom piksel vertikal dalam ukuran persegi . Produsen kamera biasanya menyebutkan resolusi efektif dan resolusi total kamera. Resolusi efektif merupakan merupakan resolusi original. Resolusi total merupakan resolusi interpolasi.

h